Pages

07 May 2010

entah sejak kapan

entah sejak kapan memperhatikan tingkah lakunya menjadi suatu kebiasaan buat saya. celotehan geje dan tingkah lakunya yang kekanakan membuat mata saya selalu tertuju padanya. kata-katanya saat menghibur saya ato terkadang memberi nasehat sok dewasa yang sama sekali bukan image dia terus terngiang-ngiang di telinga saya. lagu kesukaannya pun sekarang menjadi favorit saya. semua kebiasaan yang dia lakukan membuat saya tidak bisa melupakannya dan malah ingin memilikinya.

entah sejak kapan perasaan ini mulai muncul. rasa resah ketika tidak ada kabar mengenainya. gundah saat sehari tidak melihatnya. bingung untuk memulai kata saat menulis sms karena memang tidak ada kepentingan ngesms dia. gelisah saat melihat dia dekat dengan orang lain. kesal saat dia memperhatikan cewe lain dan mulai membicarakan cewe lain siapa pun itu, entah mantannya atau kenlannya. marah marah sendiri saat tahu dia menutupi suatu hal dari saya.dan rasa takut kehilangan yang entah sejak kapan terus menghantui karna tidak bisa memilikinya.

entah sejak kapan saya mulai menikmati setiap detik bersama dirinya dan selalu mencari cara agar tidak kehilangan satu detik pun. malah kalau bisa memperpanjang waktu. semua itu membuat saya bersyukur berada di dekatnya. walau hanya bisa menjadi sahabatnya.

dan entah sejak kapan saya mulai berfikir untuk mengesampingkan keinginan egoisme saya untuk bisa memilikinya. entah sejak kapan saya merasa berada di dekatnya saja sudah sangant cukup buat saya. bisa menikmati senyumnya saja udah lebih dari cukup. semua sudah cukup asal dia gak pernah jauh dari saya, apapun akan saya lakukan meski harus terus tetap menjadi sahabatnya. it's fine.